Selasa, 08 Juni 2010
Empat Mitos Penghambat Program Diet
BANYAKNYA mitos tentang berat badan ideal membuat kita salah kaprah dalam menentukan target yang harus dicapai dalam program penurunan berat badan. Dan, inilah mitos beserta fakta yang perlu Anda ketahui agar tak terjebak dan merasa tertekan untuk menurunkan berat badan.
1. Mitos: Berat ideal kita adalah pada saat kita menikah, lulus kuliah, saat belum memiliki anak.
Jika Anda berharap mendapatkan kembali berat badan pada masa-masa itu, bisa saja jika itu setahun atau dua tahun yang lalu. Tapi jika itu 15 atau 20 tahun yang lalu, pikirkanlah. Sebagian besar orang secara alami akan mengalami pertambahan berat badan seiring dengan penambahan usia mereka. Sekeras apa pun usaha mereka, sulit untuk mengembalikan kedinamisan ketika masih berusia 20-an. Janganlah hidup di masa lalu. Buatlah target yang memang sesuai dengan usia maupun gaya hidup Anda kini.
2. Mitos: Berat ideal kita hasil penghitungan antara tinggi dan berat badan. Benar berat badan dan tinggi tubuh berhubungan. Orang yang tinggi tentu akan lebih berat daripada yang pendek.
Namun, banyak juga faktor lain yang menentukan berat ideal badan Anda. Contohnya tipe darah, jenis tulang, apakah besar dan padat atau dingin dan ringan. Kemudian metabolisme Anda, apakah Anda banyak bergerak atau tidak. Serta, berat rata-rata anggota keluarga Anda. Angka hasil penghitungan antara tinggi tubuh dan berat badan Anda hanyalah perkiraan. Janganlah menjadikan angka itu sebagai patokan untuk menentukan keberhasilan program pengurangan berat badan.
3. Mitos: Berat ideal Anda adalah berat terendah saat Anda berhasil diet di masa lalu. Baiklah, mungkin Anda pernah menghilangkan berat badan dalam jumlah banyak. Tapi jika menjadikan berat badan terandah Anda itu sebagai patokan, Anda akan terjebak dalam diet yo-yo, berat badan turun lalu naik lagi kemudian berusaha turun lagi.
4. Mitos: Semakin banyak berat badan yang berkurang, Anda akan semakin sehat. Itu tak benar, banyak penelitian menunjukkan bila Anda kelebihan berat badan, semisal kehilangan 5 persen dari berat badan, tubuh Anda akan kehilangan daya tahan senayak 5 persen juga sehingga banyak risiko yang akan menghampiri, seperti penyakit jantung, diabetes, bahkan kanker.
sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar